Pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat sebuah kohesi yang kuat antara pendidik dan peserta didik, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan (not under pressure). Dalam pembelajaran ini guru memposisikan diri sebagai mitra belajar peserta didik agar tercipta suasana keakraban antara pendidik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Peter Kline dalam Gordon Dryden & Jeannette Vos mengatakan bahwa belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana menyenangkan. Menyenangkan atau membuat suasana belajar dalam keadaan gembira bukan berarti menciptakan suasana ribut dan hura-hura. Ini tidak ada hubungannya dengan kesenangan yang sembrono dan kemeriahan yang dangkal. Menyenangkan disini berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan materi yang dipelajari), dan nilai yang membanggakan pada diri siswa.
Pembelajaran yang menyenangkan ini dapat terwujud apabila guru mampu mendesain materi pembelajaran dengan baik serta mengkombinasikannya dengan strategi pembelajaran yang mengedepankan keterlibatan aktif peserta didik di kelas, seperti simulasi, game, team quiz, role playing dan sebagainya. Menyenangkan juga berarti membuat suasana belajar mengajar yang asik sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar dan waktu curah siswa pada pelajaran menjadi (time on task) tinggi.